Thursday 2 September 2021

Materi IPA - Klasifikasi Makhluk Hidup Kelas VII SMP/MTS

 Makhluk hidup begitu beragam sehingga manusia melakukan pengelompokan (klasifikasi) untuk mempermudah dalam mempelajari makhluk hidup. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia melakukan pengelompokan makhluk hidup. Para pedagang di pasar misalnya, mengelompokkan buah-buahan ber- dasarkan jenisnya, seperti kelompok jeruk, apel, salak, mangga, dan semangka. Selanjutnya, setiapjenis buah dikelompokkan lagi, misalnya salak pondoh, salak medan, apel malang, dan mangga harum manis. Semua itu dilakukan agar pembeli mudah mengenali dan memilih buah yang diinginkan.

Di bidang biologi, para ahli biologi telah berhasil menciptakan sis- tem klasifikasi berdasarkan ciri yang terdapat pada makhluk hidup. Klasifikasi merupakan suatu cara yang sistematis dalam mempelajari objek (misalnya makhluk hidup) dengan melihat persamaan dan per- bedaan ciri makhluk hidup. Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi. Pelopor taksonomi adalah Carolus Linnaeus. Berkat jasanya, beliau dijuluki sebagai bapak taksonomi dan cara klasifikasi yang dibuatnya tetap digunakan sampai sekarang.

1. Tahapan Klasifikasi

Dalam melakukan klasifikasi, Linnaeus terlebih dahulu melakukan identifikasi ciri suatu makhluk hidup. Seluruh ciri yang ada, baik ciri anatomi, fisiologi, morfologi, maupun tingkah laku; dicatat dan dipe- lajari. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengelompokan berdasarkan persamaan ciri yang telah diamati. Makhluk hidup yang mempunyai ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok. Misalnya, ayam dikelompokkan dalam satu kelompok dengan burung karena memiliki persamaan, yaitu tubuh ditutupi bulu, bernapas dengan paru-paru, berparuh, dan mempunyai empat ruang jantung. Apabila dalam satu kelompok ditemukan perbedaan ciri, makhluk hidup tersebut dipisahkan menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil lagi. 

2. Urutan Takson dalam Klasifikasi 

Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup terbagi menjadi beberapa tingkatan atau takson. Dalam takson, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan ciri yang paling umum sampai yang paling khusus. Semakin banyak persamaan ciri yang dimiliki antarmakhluk hidup, semakin dekat kekerabatannya. Sebaliknya, semakin sedikit persamaan ciri yang dimilikinya, semakin jauh kekerabatannya. Susunan takson tersebut, yaitu dunia (kingdom) → divisi (tumbuhan) atau filum (hewan) → kelas → bangsa (ordo) → suku (famili) → marga (genus) → jenis (spesies). Contoh susunan takson dalam klasifikasi adalah sebagai berikut.


3. Kunci Identifikasi 

Kunci identifikasi merupakan petunjuk yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelompok maupun jenis organisme. Di dalam kunci identifikasi, tercantum ciri organisme yang akan diidentifikasi. Setiap ciri yang tercantum di dalam kunci identifikasi bersifat spesifik, artinya hanya dimiliki oleh kelompok atau jenis organisme tertentu dan tidak dimiliki oleh kelompok atau jenis organisme lain. Contoh kunci identifikasi adalah sebagai berikut.


4. Metode Penamaan Ilmiah 
Untuk membuat nama ilmiah suatu makhluk hidup, Linnaeus meng- cunakan sistem binomial nomenklatur (sistem tata nama ganda), dengan aturannya sebagai berikut. 
a. Setiap makhluk hidup memiliki nama jenis (spesies) yang terdiri atas dua kata Latin. 
b. Kata pertama menunjukkan genus dan penulisannya diawali huruf besar, sedangkan kata kedua menunjukkan spesies dan penulisannya diawali huruf kecil. 
C. Penulisan nama ilmiah makhluk hidup dicetak miring atau diberi garis bawah. Contoh: padi (Oryza sativa) dan ketela pohon (Manihot utilissima). Selain kedua contoh tersebut, terdapat pula makhluk hidup yang diberi nama dengan tiga huruf. Kata ketiga dapat berarti varietas atau inisial nama penemunya. Misalnya pada Oryza sativa glutinosa (ketan hitam), glutinosa merupakan varietas dan pada Solanum lycopersicum L, huruf L merupakan inisial penemunya, yaitu Linnaeus.
5. Mạnfaat Klasifikasi
Keuntungan dibuatnya sistem klasifikasi makhluk hidup adalah sebaoa berikut. 
a. Memudahkan untuk mengenal makhluk  hidup.
b. Memudahkan untuk mempelajari makhluk hidup. 
C. Mengetahui adanya hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup, 

Pengelompokan makhluk hidup secara umum dapat dibuat dengan memerhatikan kriteria sebagai berikut. 
a Habitat, misalnya di darat, di air, di daerah kering, atau di daerah lembap. 
b. Cara berkembang biak, yaitu secara generatif (seksual) atau vegetatif (aseksual). 
Untuk mengelompokkan tumbuhan, kriteria berikut juga perlu diperhatikan. 
a.Habitus atau perawakan tumbuhan, misalnya tegak, menjalar, atau merambat. 
b. Bentuk dan ukuran daun, misalnya bulat atau memanjang seperti pita, tepi daun halus atau bergerigi, daun kecil atau besar, dan daun tebal atau tipis. 
C. Letak bakal biji, yaitu di dalam bakal buah atau tidak dibungkus bakal buah. 
d. Jumiah keping biji, yaitu berkeping satu atau berkeping dua. 
Untuk mengelompokkan hewan, kriteria berikut juga perlu diperhatikan. a. Permukaan atau penutup tubuh, yaitu memiliki rambut, bulu, atau sisik. 
b. Anggota gerak, yaitu berupa sirip, sayap, atau kaki, serta memiliki dua kaki atau empat kaki. 
c. Alat pernapasan, misalnya berupa insang atau paru-paru. 
d. Kerangka/skeleton, yaitu di luar (eksoskeleton) atau di dalam (endoskeleton), 
e. Tulang belakang, yaitu memiliki tulang belakang atau tidak memiliki tulang belakang. 
f. Jenis makanan, misalnya memakan tumbuhan, daging, atau memakan semua jenis makanan. 
g. Waktu mencari makan, yaitu mencari makan di siang hari atau di malam hari.


Sunday 29 August 2021

Materi IPA - Ciri-Ciri Benda Tak Hidup Kelas VII SMP/MTS

Benda tak hidup merupakan substansi yang tidak menjalankan proses kehidupan. Ciri-ciri benda tak hidup tentunya berlawan an dengan ciri-ciri makhluk hidup seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Ciri-ciri benda tak hidup, di antaranya sebagai berikut:

1.Tidak dapat bergerak.

Benda tak hidup tidak dapat bergerak, kecuali jika ada pengaruh dari luar. Contohnya batu bergerak karena didorong atau dilempar. 

2. Tidak mengadakan metabolisme. 

Benda tak hidup tidak memerlukan nutrisi serta tidak melakukan kegiatan respirasi, sintesis, dan ekskresi. 

3. Tidak melakukan reproduksi. 

Benda tak hidup tidak melakukan usaha untuk mempertahankan keberadaannya (eksistensinya). Jadi, benda mati tidak melakukan kegiatan regulasi, reproduksi, adaptasi, dan evolusi. 

4. Tidak ada tanggapan terhadap rangsang.

Benda tak hidup tidak mempunyai tanggapan terhadap rangsang yang diterimanya. Jadi, benda tak hidup akan diam saja, meskipun mendapat rangsang bertubi-tubi dari luar. 

Dengan memahami ciri-ciri makhluk hidup dan benda tak hidup seperti diuraikan tersebut, kita dapat membedakan antara makhluk hidup dan benda tak hidup dengan mudah. Kita dapat menyebut bahwa batu adalah benda tak hidup, sedangkan kucing adalah makhluk hidup. Mengapa kita dapat menyatakan bahwa batu adalah benda tak hidup dan kucing adalah makhluk hidup? Hal ini tentu berdasarkan ciri-ciri yang dapat digunakan untuk membedakan antara makhluk hidup dan benda tak hidup.


Sifat-sifat umum yang dapat dipakai untuk membedakan antara makhluk hidup dan benda mati adalah sebagai berikut. 

1. Bentuk dan ukuran

Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu, sedangkan benda tak hidup tidak. Contohnya batu ada yang sebesar butiran pasir, tetapi ada jue yang sebesar gunung, sedangkan kucing mempunyai bentuk dan ukuran tertentu. 

2. Organisasi Setiap makhluk hidup terdiri atas sel-sel. 

Sel-sel yang memilik bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan, sedangkan sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Sekumpulan organ. organ akan membentuk sistem organ. Sekumpulan sistem organ akan membentuk makhluk hidup (organisme). Sementara itu benda tak hidup terdiri atas unsur pokok penyusunnya. 

3. Komposisi kimia

Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu, yaitu terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (0), nitrogen (N) belerang atau sulfur (S), fosforus (P), dan sedikit mineral. Sementara itu, benda tak hidup memiliki komposisi kimia tidak tertentu. 

4. Metabolisme 

Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan atau nutrisi, pernapasan (respirasi), sekresi, dan ekskresi. Sementara itu, benda tak hidup tidak mengalami hal-hal tersebut. 

5. Iritabilitas 

Makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap adanya perubahan di sekitarnya, misalnya cahaya, gesekan, kelembapan, dan suhu. Sementara itu, benda tak hidup tidak memberikan reaksi. 

6. Reproduksi 

Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk hidup itu menjadi banyak sehingga kelestarian jenisnya terjamin. Sementara itu, benda tak hidup tidak memiliki kemampuan tersebut. 

7. Tumbuh dan mempunyai daur hidup

Setiap makhluk hidup mempunyal proses tumbuh dan berkembang proses tersebut.

Thursday 26 August 2021

Materi IPA - Klasifikasi Makhluk Hidup dan Benda Tak Hidup (Ciri-ciri Makluk Hidup) Kelas VII SMP/MTS

 Berdasarkan pengetahuan dan pengalamanmu, kamu tentu dapat menentukan dengan cepat bahwa manusia, kucing, nyamuk, pohon mangga, dan tanaman padi merupakan makhluk hidup. Sebaliknya, tanah, batu, kursi, dan sepatu merupakan benda tak hidup. Akan tetapi, tidak semua benda mudah dikelompokkan sebagai makhluk hidup atau benda tak hidup. Sebagai contoh, kita sering kali kesulitan untuk memastikan apakah virus termasuk makhluk hidup atau benda tak hidup. Untuk dapat menentukan apakah sebuah benda termasuk makhluk hidup atau benda tak hidup, kita harus mengetahui ciri-ciri benda tersebut. Setiap makhluk hidup mempunyai ciri-ciri makhluk hidup. Apa saja ciri-ciri makhluk hidup yang membedakannya dengan benda tak hidup? Jika kamu memerhatikan tumbuhan dan hewan yang ada di sekitarmu, kamu dapat melihat keanekaragaman tumbuhan dan hewan. Keanekaragamannya tidak terbatas pada penampilan fisik saja, tetapi juga terlihat pada struktur tubuh, tingkah laku, dan interaksinya dengan yang lain. Untuk mempermudah pengenalan dan pembelajarannya, maka makhluk hidup diklasifikasikan. Bagaimana cara pengklasifikasiannya? Kamu dapat menemukan jawabannya setelah mempelajari bab ini.

A.Ciri-ciri Makhluk Hidup

1. Bergerak

Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak bebas atau pindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan memerlukan sarana bantu untuk bergerak yang disebut alat gerak. Alat gerak dapat berupa kaki untuk berlari, sirip untuk berenang, atau sayap untuk terbang. Lihat Gambar 2.1.
Sebaliknya, pergerakan pada tumbuhan dilakukan oleh sebagian tubuhnya sehingga tidak terlihat adanya perpindahan tempat. Contoh gerak tumbuhan adalah ujung batang bergerak ke arah datangnya cahaya, akar bergerak ke bawah menembus tanah, dan daun putri malu akan menguncup ketika disentuh. Lihat Gambar 2.2.

2. Memerlukan Makanan

Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup. Makanan berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh yang rusak. Air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda untuk mendapatkan makanan. Tumbuhan hijau dapat menyusun makanannya sendiri dari air (H,O) dan karbon dioksida (CO,) dengan bantuan sinar matahari melalui proses yang disebut fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa zat tepung atau karbohidrat. Fotosintesis juga menghasilkan oksigen (lihat Gambar 2.3).

Oleh karena kemampuannya untuk membuat makanan sendiri berupa bahan organik, tumbuhan disebut sebagai makhluk hidup autotrof. Makhluk hidup juga ada yang bersifat heterotrof, yaitu makhluk hidup yang menggunakan bahan organik sebagai sumber makanan- nya. Contohnya adalah manusia dan hewan. Manusia memakan tumbuhan dan hewan. Hewan memakan tumbuhan dan hewan lainnya. Lihat Gambar 2.4.

3. Peka terhadap rangsang (iritabilitas)

Semua makhluk hidup dapat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsang dari lingkungan. Rangsang dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan. gravitasi, rasa, dan lain-lain. Manusia dan hewan menggunakan indra untuk mengenali adanya rangsang. Misalnya, mata peka terhadap rangsang cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka terhadap bau, kulit peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah peka terhadap rasa zat. Lihat Gambar 2.5.

Tumbuhan tidak memiliki indra seperti pada manusia dan hewan, tetapi peka terhadap rangsang. Misalnya, ujung batang selalu menghadap ke arah datangnya cahaya, ujung akar tumbuh ke bawah karena gaya gravitasi, dan putri malu akan mengatupkan daunnya jika disentuh. Sifat mampu menanggapi rangsang yang datang dari lingkungan disebut iritabilitas. Lihat Gambar 2.6.

4. Bernapas

Bernapas (respirasi) merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan gas karbon dioksida dari tubuh. Oksigen digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh. Manusia bernapas dengan paru-paru. Hewan yang hidup di darat juga bernapas dengan paru-paru, misalnya kucing, kelinci, ayam, burung, dan sapi. Hewan air umumnya bernapas dengan insang, misalnya ikan gurami, ikan tuna, dan ikan hiu. Ada pula hewan air yang bernapas dengan paru-paru, tetapi dapat bertahan lama di dalam air. Misalnya penyu, paus, lumba-lumba, dan duyung, yang merupakan kelompok hewan mamalia air. Beberapa kelompok hewan memiliki alat pernapasan yang masih sederhana. Misalnya cacing tanah bernapas dengan kulit dan serangga bernapas dengan trakea. Bagaimana pernapasan pada tumbuhan? Tumbuhan bernapas mengambil oksigen melalui lubang-lubang kecil pada daun yang disebut stomata. Selain itu, udara pernapasan juga keluar masuk melalui lubang- lubang kecil pada batang yang disebut lentisel. Lihat Gambar 2,7.

5. Tumbuh

Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga menjadi besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh remaja, dan kemudian menjadi dewasa (lihat Gambar 2.8).

Anak hewan yang semula kecil lambat laun tumbuh menjadi besar seperti induknya. Biji yang ditanam akan tumbuh menjadi kecambah dan kemudian menjadi tanaman yang lebih besar (lihat Gambar 2.9). Dengan kata lain, tumbuh merupakan pertambahan ukuran tubuh yang tidak dapat kembali lagi ke ukuran semula. Pertambahan ukuran tersebut terjadi karena adanya penambahan jumlah dan pembesaran sel-sel penyusun tubuh. Untuk tumbuh, makhluk hidup memerlukan makanan atau nutrisi. Dari makananlah, makhluk hidup mendapatkan energi dan zat penyusun tubuh.

6. Mengeluarkan zat sisa (ekskresi)


Setelah berolahraga, tubuhmu berkeringat. Demikian pula saat udara terasa panas, tubuhmu berkeringat. Sebaliknya, saat udara dingin, kamu lebih sering buang air kecil mengeluarkan urine. Keringat yang mengandung garam mineral dan urine merupakan contoh zat sisa yang dikeluarkan makhluk hidup. Ada pula karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan sebagai zat sisa dari proses respirasi. Pengeluaran zat sisa oleh makhluk hidup disebut ekskresi. Ekskresi sangat diperlukan karena zat sisa bersifat racun sehingga jika tidak dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh. Makhluk hidup memiliki alat ekskresi yang berbeda-beda. Tumbuhan mengeluarkan karbon dioksida dan uap air melalui stomata dan lentisel. Manusia mengeluarkan urine melalui ginjal; karbon dioksida dan uap air melalui paru-paru; air dan garam mineral melalui kulit berupa keringat. Lihat Gambar 2.11.


7. Berkembang Biak (Reproduksi)

Induk kucing melahirkan anak kucing. Induk kuda melahirkan anak kuda dan induk sapi melahirkan anak sapi. Dari satu individu berkembang menjadi banyak individu. Itulah yang disebut berkembang biak (reproduksi). Makhluk hidup dapat berkembang biak. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah untuk melestarikan jenisnya. Cara berkembang biak makhluk hidup berbeda-beda. Perkembangbiakan dapat terjadi secara kawin (seksual, generatif) dan tak kawin (aseksual, vegetatif). Reproduksi generatif merupakan reproduksi dengan cara meleburkan sel telur dengan sel sperma. Reproduksi vegetatif merupakan reproduksi tanpa adanya peleburan sel telur dengan sel sperma. Manusia berkembang biak secara generatif. Hewan dan tumbuhan ada yang berkembang biak secara generatif dan ada vang vegetatif. Reproduksi vegetatif dapat terjadi melalui pertunasan, contohnya pohon pisang, setek, contonnya pohon mangga; atau umbi, contohnya pohon singkong.

8. Beradaptasi

Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana anjing dan kucing tidur? Mereka menggulungkan badannya, bukan? Apakah hewan tersebut menggulungkan badannya pada hari panas? Perhatikan bahwa unta menyimpan lemak sebagai cadangan makanan di punuknya. Kaktus memiliki daun berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air di lingkungannya yang panas. Teratai memiliki daun yang lebar untuk mempercepat penguapan air di lingkungannya yang berair. Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Semua contoh tersebut merupakan bukti bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan diri atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup mempunyai persamaan sifat atau ciri. Ciri tersebut adalah bernapas (respirasi), memerlukan makanan (nutrisi), tumbuh, mengeluarkan zat sisa (ekskresi), berkembang biak (reproduksi), dan beradaptasi dengan lingkungannya. bergerak, bereaksi terhadap rangsang (iritabilitas), memerlukan makanan (nutrisi), tumbuh, mengeluarkan zat sisa (ekskresi), berkembang biak (reproduksi), dan berkembang biak dengan lingkungannya


Monday 2 August 2021

Materi IPA - Pengukuran Besaran Turunan dan Pengukuran Makhluk Hidup

Pengukuran Besaran Turunan 

Besaran turunan dari besaran pokok sehingga alat yang digunakan untuk mengukur besaran turunan adalah alat-alat yang digunakan untuk mengukur besaran pokok yang menyusun besaran turunan tersebut.  sebagian besaran dapat diukur secara langsung dengan menggunakan alat ukur, namun sebagian harus diukur secara tidak langsung.  Pengukuran besaran turunan yang dapat dilakukan secara langsung, misalnya pengukuran volume zat cair dengan gelas ukur.  Adapun pengukuran secara tidak langsung, misalnya pengukuran volume benda berbentuk balok.  Contoh lainnya adalah berat dan gaya dapat diukur secara langsung menggunakan neraca pegas (dinamometer).


Pengukuran Makhluk Hidup

Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan.  pertumbuhan makhluk hidup juga dapat diukur.  Pada umumnya, pengukuran pertumbuhan tumbuhan dilakukan pada diameter batang, ketinggian, dan usianya.  Adapun pertumbuhan hewan dan manusia pada umumnya dilakukan dengan pengukuran massa (dalam kehidupan sehari-hari disebut "berat"), tinggi, dan usianya.  Bibit padi akan dipindahkan dari pesemaian untuk ditanam setelah bibit tersebut berusia antara 3-4 minggu atau memiliki ketinggian antara 20-25 sentimeter.  Ikan lele akan dipanen setelah ikan tersebut berusia antara 1,5-2 bulan, yang memiliki massa 1 kilogram untuk kapasitas 6-9 ekor.  Lihat Gambar 1.12.  Seorang anak balita berusia 1 tahun memiliki massa badan antara 8-11 kilogram.


Inti Materi Bab 1:

1. Semua gejala alam yang dapat diukur disebut besaran, Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diukur dengan alat ukur dan dinyatakan dengan angka.  Contoh besaran, di antaranya panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, Juas.  volume, dan berat
2. Bentuk baku yang digunakan untuk menyatakan bilangan kelipatan 10. Bentuk baku menggunakan bilangan pokok atau bilangan dasar 10. Bilangan bulat dan bilangan desimal dapat dinyatakan dalam bentuk baku.  
3. Proses pengubahan satuan dengan cara menyetarakan/menya- makan nilai sSatuan yang berbeda dari besaran tertentu disebut konversi satuan.  
4. Besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran yang disebut besaran pokok.  Besaran pokok ada tujuh macam, yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah zat.  
5. Satuan besaran pokok dinyatakan dalam satuan Sistem Internasional (SI).  Satuan-satuan tersebut adalah meter, kilogram, sekon, kelvin, ampere, kandela, dan mol.  
6. Besaran-besaran dalam fisika yang tidak termasuk besaran pokok disebut besaran turunan.  Contoh besaran turunan, di antaranya luas, volume, berat, gaya, massa jenis, kecepatan, kelajuan, energi, daya, dan tekanan.  
7. Mengukur adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang digunakan sebagai satuan.  

8. Pengukuran yang menggunakan satuan tak baku menghasilkan data yang berbeda-beda sehingga satuan tak baku tidak digunakan dalam pengukuran.  

9. Hasil pengukuran dengan satuan baku selalu menghasilkan data yang sama walaupun diukur dengan alat ukur yang berbeda
10. Alat-alat yang digunakan untuk mengukur besaran panjang adalah mistar, jangka sorong, dan mikrometer ukur.  
11. Ketelitian jangka sorong dapat ditentukan dengan rumus berikut.

12. Besaran massa diukur dengan neraca.  Neraca yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya neraca pasar, neraca dacin, neraca tiga lengan, neraca empat lengan, dan neraca sama lengan
13. Alat ukur waktu adalah arloji dan stopwatch.  
14. Alat ukur besaran suhu adalah termometer.  Termometer yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah termometer Celsius dan termometer Fahrenheit
15. Pengukuran besaran turunan dilakukan dengan cara mengukur besaran-besaran pokok yang menyusun besaran turunan tersebut.


Thursday 29 July 2021

Materi IPA - Pengukuran Besaran Pokok (Massa, Waktu, dan Suhu) Kelas VII SMP/MTS

Pengukuran Massa 

Sebuah benda yang diukur dengan neraca atau timbangan.  Neraca yang digunakan oleh masyarakat kita, di antaranya neraca tiga lengan, neraca empat lengan, neraca pasar, neraca dacin, dan neraca sama lengan.  Mengukur massa berarti membandingkan massa benda yang diukur dengan massa anak timbangan.

a. Neraca empat lengan 

Neraca empat lengan biasanya digunakan di laboratorium untuk kegiatan praktikum.  Selain neraca ini, terdapat juga neraca dua lengan dan neraca tiga lengan.  Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, maka sebelum digunakan, neraca ini harus dikalibrasi terlebih dahulu sehingga posisi angka nol beripit dengan garis.


Berikut ini merupakan contoh pengukuran massa dengan neraca empat lengan.

Contoh soal Seorang siswa melakukan percobaan mengukur massa sebuah pelat logam dengan neraca empat lengan dan diperoleh data seperti gambar berikut.  Berapakah massa benda tersebut?

Jawab: Massa benda yang diukur (m) = (100 + 50 + 2 + 0,6) g = 152,6 g

B.  Neraca 

Neraca pasar biasanya digunakan oleh para pedagang di pasar.  Neraca pasar dapat digunakan untuk menimbang benda hingga 5 kilogram.  Neraca dacin dapat digunakan untuk mengukur massa benda hingga 100 kilogram.  Neraca dacin banyak digunakan oleh para petani untuk menimbang hasi panennya, sedangkan neraca sama lengan digunakan untuk menimbang benda yang massanya kurang dar 1 kilogram.  Neraca sama lengan banyak digunakan pedagang emas karena memiliki ketelitian yang sangat tinggi.  Semua neraca tersebut memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu bekerja berdasarkan prinsip pada tuas atau pengungkit.



Pengukuran Waktu

 Satuan waktu yang sering digunakan adalah detik atau sekon, menit, dan jam.  Waktu dapat diukur dengan arloji dan stopwatch.  Pada arloji mekanis terdapat tiga jarum, yaitu jarum panjang, jarum sedang, dan jarum pendek.  Jarum panjang kecil disebut jarum sekon.  Setiap bergerak 1 skala, jarum ini menunjuk waktu 1 sekon, Jarum sedang menun-jukkan waktu dalam menit.  Setiap bergerak 1 skala, waktu berubah 1 menit.  Adapun jarum yang paling pendek menunjukkan jam, Perubahan setiap skala pada jarum pendek menunjukkan perubahan waktu selama 1 jam.

Stopwatch merupakan alat ukur waktu yang lebih teliti dibandingkan dengan arloji.  Stopwatch memiliki ketelitian hingga 0,1 detik.  Stopwatch memiliki mekanisme dua jarum, yaitu jarum panjang dan jarum pendek.  Setiap skala yang ditunjuk oleh jarum panjang nilainya satu set, sedangkan setiap skala yang ditunjuk oleh jarum pendek nilainya 1 menit. Cara menggunakan stopwatch adalah sebagai berikut.  Sebelum stopwatch digunakan, semua penunjuk penunjuk harus menunjukkan angka nol.  Untuk memulai pengukuran, tekan tombol start;  untuk pengukuran, tekan tombol stop;  dan untuk mengembalikan ke posisi nol, tekan tombol reset.


Pengukuran Suhu 

Suhu berkaitan erat dengan panas.  Suhu merupakan ukuran (derajat) panas atau dinginnya suatu benda.  Suhu suatu benda diukur dengan alat termometer.  Termometer yang paling sering kamu jumpai adalah termometer klinis yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh dan termometer laboratorium yang digunakan dalam kegiatan percobaan di laboratorium.

Termometer secara klinis biasanva memiliki skala 35-42°C.  Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu tubuh normal yang berkisar antara 36-38°C.  Termometer digital lebih sering digunakan karena lebih aman, praktis, dan akurat.  Termometer laboratorium biasanya memiliki skala -10-110°C.  Zat cair yang digunakan untuk mengisi termometer klinis adalah raksa, sedangkan termometer laboratorium sebagian menggunakan raksa dan sebagian lagi menggunakan alkohol.  Pada saat termometer laboratorium dan termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu suatu benda, termometer tandon harus menyentuh benda yang akan diukur suhunya sehingga zat cair dalam termometer memuai.  Suhu benda dapat diketahui melalui skala yang ditunjukkan oleh zat cair (raksa atau alkohol) dalam termometer, yang satuannya biasa dinyatakan dalam derajat Celsius (°C).  Adapun pada termometer digital, ujung penghantar pada benda yang diukur suhunya sehingga pada termometer layar terlihat nilai suhu.  yang Satuan suhu dalam sistem internasional dinyatakan dalam Kelvin (K).  Dalam kehidupan sehari-hari, satuan Kelvin dipandang kurang praktis sehingga digunakan satuan suhu lain, yaitu derajat Celcius.


Pada pertemuan berikutnya kita akan membahas tentang pengukuran pada besaran turunan

Monday 26 July 2021

Materi IPA - Pengukuran pada Besaran Pokok (Pengukuran Panjang) Kelas VII SMP/MTS

Pada umumnya, alat kehidupan sehari-hari adalah penggaris, jangka sorong, dan mikrometer tiang penyangga.  Penggunaan setiap alat ukur tersebut disesuaikan dengan objek atau benda yang akan diperoleh data yang lebih akurat.  Untuk mengukur benda-benda yang berukuran relatif besar dapat menggunakan penggaris, untuk benda-benda yang berukuran kecil dan memiliki diameter dapat menggunakan jangka sorong, sedangkan benda yang berukuran sangat kecil dapat menggunakan mikrometer. 

a. Pengukuran panjang dengan penggaris

Penggaris yang digunakan dalam pengukuran ada beberapa macam, yaitu penggaris lurus, penggaris siku, dan penggaris gulung (meteran gulung). Penggaris yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari memiliki skala terkecil hingga 1 milimeter sehingga ketelitian penggaris itu adalah 0,5 milimeter. Ketelitian alat ukur adalah nilai skala terkecil yang masih dapat diukur oleh alat tersebut. Untuk memperoleh data yang benar, setiap pengukuran panjang harus dimulai dari angka nol.



b. Ukuran panjang dengan jangka sorong

Jangka sorong biasanya digunakan oleh para montir dan tukang kunci.  Jangka sorong memiliki ketelitian lebih tinggi dari penggaris.  Alat ini dapat digunakan untuk mengukur panjang dan lebar benda, diameter bagian dalam dan diameter luar sebuah benda berbentuk silinder, serta kedalaman sebuah lubang.  Jangka sorong dapat mengukur panjang benda sampai 12 sentimeter.


secara umum, jangka sorong vang digunakan dalam kehidupan sehari-hari memiliki skala terkecil 0,1 milimeter.  Ketelitian jangka sorong dapat dihitung dengan rumus berikut.


Agar kamu dapat memahami cara menentukan ketelitian jangka sorong, perhatikan contoh berikut (lihat Gambar 1.3). Setiap skala pada rahang tetap memiliki nilai sebesar 1 milimeter. Apabila pada rahang geser (nonius) terdapat 20 skala, maka ketelitian jangka sorong adalah 1 mm/ 20 = 0,05 milimeter


Dengan demikian, untuk jangka sorong dengan rahang nonius yang memiliki 50 skala memiliki ketelitian sebesar 1 milimeter/50 = 0,02 milimeter.  Meskipun ada beberapa jangka sorong yang memiliki keteitian berbeda, namun penggunaannya sama.  Perhatikan contoh pengukuran dengan jangka sorong berikut.

Contoh soal dalam suatu pengukuran panjang sebuah benda dengan jangka sorong diperoleh data seperti pada gambar di samping.  Berapakah panjang benda itu?


Jawab: Skala tetap yang sejajar dengan angka "0" pada skala nonius adalah 15 dan 16. Angka yang digunakan adalah angka yang terkecil, yaitu 15 mm. Langkah selanjutnya, kita cari skala nonius yang tepat berimpit dengan skala tetap. Pada Gambar 1.4, garis ke-8 pada skala nonius berimpit dengan tepat pada skala tetap sehingga diperoleh hasil 8 x 0,1 mm = 0,8 mm (angka 0,1 mm adalah ketelitian jangka sorong tersebut). Dengan demikian, hasil pengukuran pada Gambar 1.4 adalah 15 mm + 0,8 mm = 15,8 mm = 1,58 cm.

C.  Pengukuran panjang dengan mikrometer 

Mikrometer adalah alat ukur yang paling teliti dengan skala terkecil 0,01 milimeter.  Alat ini digunakan untuk mengukur tebal sebuah benda yang berbentuk pelat, lembaran, atau mengukur diameter kawat.  Mikrometer biasanya digunakan oleh para teknisi peralatan listrik untuk mengukur diameter kawat tembaga yang akan digunakan untuk membuat kumparan atau lilitan kawat. Hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometer diukur, berdasarkan pada skala tetap dan skala putar pada alat tersebut.


Contoh soal Sebuah mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter kawat tembaga dengan data seperti pada Gambar 1.6.


Jawab: Berdasarkan gambar tersebut, skala tetap yang dibatasi oleh putar skala berada di antara angka 3 mm dan 4 mm sehingga digunakan angka terkecil, yaitu 3 mm.  Skala putar yang beripit dengan garis mendatar pada skala tetap terdapat pada garis 12 sehingga diperoleh pengukuran 12 x 0,01 mm = 0,12 mm (angka 0,01 mm adalah ketelitian alat mikrometer), Dengan demikian, hasil diameter kawat tembaga = 3  mm + 0,12 mm = 3,12 mm.


Pada pertemuan berikutnya kita akan membahas pengukuran pada besaran pokok yg lainnya (yaitu: Massa, waktu, dan suhu)





Thursday 22 April 2021

Materi IPA SMP - Gempa Bumi, Gunung Meletus, dan Banjir (Struktur Bumi) kelas VII SMP/MTS

Gempa bumi 

Gempa bumi adalah getaran yang merambat melalui material bumi ketika lempeng bumi bergerak atau patah. Ketika lempeng patah menjadi 2, maka masing-masing bagian bergerak menjauh. Daerah lempeng yang patah dinamakan  (patahan/sesar). Sesar dibedakan menjadi beberapa jenis, bergantung pada sebuah gaya bekerja pada lempeng, yaitu : . 

sumber : wirahadie.com

Siaga sebelum terjadi gempa bumi :

1). Renovasi rumah agar tahan gempa 

2). Cek kestabilan benda yang menggantung seperti lampu dan sebagainya

3). Pelajari lingkungan sekitar 

4). Letakkan benda berat dan mudah pecah dibagian bawah 

5). Selalu sedia P3K, senter dan makanan sebagai persediaan darurat

Siaga saat gempa terjadi :

1). Ketika dalam ruangan, cari perlindungan dari reruntuhan seperti dibawah meja dan tempat tidur

2). Ketika diluar ruangan, tetaplah diluar dan menjauh dari bangunan yang berpotensi gempa

3). Jika dalam kendaraan, keluar dan cari tempat tebuka 

4). Menjauh dari pantai karena berpotensi tsunami 

5). Jika di pegunungan, menjauh dari daerah rawan longsor 


Siaga setelah terjadi gempa :

1). Keluar ruangan dengan teratur, tutuplah mulut dan hidung dengan kain atau masker agar aman dari debu reruntuhan

2). Perhatikan lingkungan sekitar apakah terjadi kebakaran, gas bocor, atau korsleting listrik 

3). Jangan berjalan di daerah gempa karena ada kemungkinan akan tertimpa reruntuhan 

4). Mengisi angket dari instansi terkait, bertujuan untuk mengetahui besar kerusakan akibat gempa

5). Mengikuti informasi terkait gempa, apakah akan ada gempa susulan atau berpotensi menimbulkan tsunami

6). Selalu berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa 


Gunung Meletus

Naiknya magma ke permukaan bumi menyebabkan erupsi. Erupsi terjadi pada gunung berapi. Magma yang keluar dan mengalir saat terjadi erupsi disebut lava. Gunung berapi memiliki lubang yang berbentuk melingkar di puncaknya disebut kawah. Saat erupsi terjadi, magma dan material lainnya dimuntahkan melalui kawah gunung berapi. 

Gunung berapi terbentuk jika terdapat dua lempeng yang bertabrakan, maka lempeng yang massa jenisnya besar akan menekuk ke bawah lempeng yang massa jenisnya kecil. Ketika lempeng menekuk dibawah lempeng lainnya, maka batuan pada lempeng yang menekuk akan melebur menjadi magma dan naik menuju permukaan karena perbedaan massa jenis. 


Erupsi (gunung meletus) merupakan keluarnya magma dan material lainnya dari dalam bumi oleh letusan gunung berapi. Letusan gunung api  memuntahkan material dengan kekuatan yang dahsyat dan lava pijar maupun lahar dingin yang keluar akan menyapu semua yang dilewatinya.

Erupsi disebabkan tekanan gas yang kuat dari dalam bumi yang terus menerus mendorong magma menuju ke permukaan (a). Magma memiliki suhu 1200°C akan melelehkan batuan di sekitarnya. Akibatnya, terjadilah penumpukan magma dan tekanan udara dari dalam bumi semakin besar, sehingga tersimpan energi yang besar untuk mendorong magma keluar (b)

Berikut tindakan siaga bencana gunung meletus :

1). Mengungsi : ikuti himbauan mengungsi, jangan berdiam di tempat berbahaya, ikuti rute evakuasi yang ditentukan, jangan lewati lembah yang dilalui aliran sungai 
2). Barang Bawaan : sebelum mengungsi, matikanlah air, gas dan listrik ; bawalah bekal makanan yang ada dirumah 
3). Berlindung : jika berada diluar ruangan, carilah tempat berlindung dari semburan gunung berapi ; jika didalam ruangan, tetaplah didalam ruangan ; waspada aliran lahar jika berada di dekat sungai 
4). Siaga diri : lindungi diri dari hujan abu vulkanik dan kerikil dengan memakai baju panjang, celana panjang, masker, kacamata dan topi. 


Banjir 

Banjir adalah aliran air yang berlebihan hingga meluap ke daratan. Banjir berasal dari luapan penyimpanan air yang tidak mampu menampung jumlah air yang sangat besar. Ketika penyimpanan air sudah penuh, maka air yang harusnya disalurkan ke penyimpanan akan meluap ke daratan sehingga membanjiri daerah sekitarnya. 

Banjir disebabkan oleh 3 hal yaitu :

1). Tingginya curah hujan. Hujan yang terus menerus akan mengakibatkan danau, bendungan, atau sungai penuh dan tidak sanggup menampung air yang masuk.  

2). Sistem pengelolaan lingkungan yang buruk, contohnya daerah perkotaan yang tidak diberi tempat resapan air.

3). Akibat perilaku manusia. Contohnya, membuang sampah di sungai atau saluran pembuangan air (selokan) dan pembangunan rumah di bantaran sungai.

Agar terhindar dari banjir, kita harus melakukan siaga banjir sebelum, saat banjir, dan setelah banjir. Siaga sebelum banjir : 

Mempelajari lingkungan rumah apakah rawan banjir atau tidakMengenali tanda-tanda datangnya banjirMengikuti informasi pengumuman banjir dan letak posko evakuasiSiapkan peralatan P3K


Siaga saat banjir :

1). Pindahkan peralatan rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi 

2). Simpan dokumen penting dalam wadah kedap air 

3). Matikan keran air dan listrik

4). Siapkan kebutuhan untuk mengungsi 

5). Jangan biarkan anak-anak bermain di daerah banjir

Siaga setelah banjir :

1). Jangan kembali ke rumah sebelum keadaan benar-benar aman 

2). Jika ada arahan dari petugas, dapat kembali ke rumah

3). Periksa keadaan tembok dan atap rumah berpotensi runtuh atau tidak 

4). Periksa kabel atau alat elektronik yang terendam air 

5). Jangan nyalakan listrik 

6). Bersihkan rumah dan hati – hati jika ada hewan berbahaya yang masuk


Thursday 15 April 2021

Materi IPA SMP - Bahan Pembentuk Kerak Bumi (Struktur Bumi) kelas VII SMP/MTS

Bahan Pembentuk Kerak Bumi 

Salah satu lapisan litosfer adalah kerak bumi.  Kerak bumi berupa batuan keras.  Tebal kerak bumi di daerah benua dapat mencapai 40 km.  Adapun di dasar lautan, kerak bumi hanya setebal kira-kira 8 km.  Kerak bumi ini akan selalu terus berubah.  Perubahan ini diakibatkan oleh arus material cair di kedalaman Bumi.  Ada tiga jenis batuan pembentuk kerak bumi, yaitu batuan beku, batuan metamorfik, dan batuan sedimen.  Tiap jenis batuan mengandung mineral yang berbeda-beda.  Batuan selalu akan tercipta dan selanjutnya pada waktu lain akan hancur.  Kondisi ini memang telah menjadi sifat dalam siklus batuan.

1. Batuan beku


Batuan beku terbentuk ketika magma cair dan pijar yang berasal dari dalam Bumi akan keluar.  Ketika magma akan keluar melalui lubang gunung berapi sebagai lava, magma itu akan membentuk batuan karena mendingin dengan cepat.  Nama batuan beku atas tempat terbentuknya.  Ada batuan dalam, batuan korok / retas, dan batuan leleran.  Batuan beku mengandung silikon, seperti granit, dan memiliki warna yang cerah.  Batuan ini disebut juga batuan asam.  Batuan dasar yang mengandung sedikit silikon memiliki warna yang gelap.


2. Batuan Metamorfik 

Metamorfik berarti perubahan bentuk.  Batuan metamorfik, yaitu batuan yang terbentuk karena proses fisis, yaitu panas, tekanan, dan waktu.  Bahan utama batuan ini berupa mineral-mineral.  Contoh batuan metamorfik adalah batu pualam.  Batu pualam terbentuk dari sedimen gamping.  Sabak, Pualam, Granit, Dan Batu Bara Merupakan Contoh Batuan Metamorfik Yang Lain.

3. Batuan Endapan (Sedimen) 


Batuan sedimen atau endapan batuan terbentuk karena perombakan batuan lain atau karena proses kimia.  Akibat pengaruh atmosfer, batuan beku di permukaan Bumi akan rusak dan akhirnya hancur.  Batuan yang hancur ini kemudian akan terbawa oleh aliran udara, hembusan angin, atau gletser.  Pada waktu hujan lebat, batuan yang hancur itu meluncur.  Dalam waktu yang lama, endapan ini akan menjadi batuan sedimen.  Gamping, Batu lempung, Gips, dan Batu Pasir merupakan contoh dari batuan sedimen.  Perhatikan tabel contoh batu-batuan berikut.




Wednesday 14 April 2021

Teka Teki Silang Kimia Materi Unsur Kimia

 

MENDATAR

 

3.     Si

6.     S

7.     Ar

8.     In

10.   Na

13.   Ba

14.   Ne

16.   Rb

 

MENURUN

 

1.     H

2.     Ga

4.     Fr

5.     k

9.     U

11.   Rn

12.   Mg

15.   Cs



DOWNLOAD FILE TEKA TEKI SILANG 
DOWNLOAD KUNCI JAWABAN




Monday 22 February 2021

Materi IPA SMP - Bentuk Interaksi pada Organisme Kelas VII SMP/MTS

Pada hakikatnya, setiap organisme akan bergantung pada organisme lain yang ada di sekitarnya, Pola interaksi organisme melibatkan dua atau lebih organisme. Jenis, sifat, dan tingkah laku organisme di Bumi san beragam. Oleh karena itu, pola interaksi antarorganisme juga beragaam Berikut ini akan dibahas berbagai pola interaksi antarorganisme:
1.) Netralisme 
Netralisme merupakan hubungan yang tidak saling memengaruhi, meskipun organisme-organisme hidup pada habitat yang sama. Contohnya adalah kambing dan kodok di suatu habitat lapangan rumput. Kambing makan rumput di siang hari, sedangkan kodok makan serangga di malam hari.
 2) Kompetisi 
Kompetisi merupakan bentuk interaksi antarindividu sejenis atau antarpopulasi di mana individu atau populasi tersebut bersaing mendapatkan sarana untuk tumbuh dan berkembang. Kompetisi terjao jika kedua individu mempunyai kebutuhan yang sama, sedangka lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup Persaingan dapat terjadi di antara sesama jenis untraspesiic spesies) atau antara jenis yang berbeda ünterpesific spesies) Satana pertumbuhan yang sering menjadi pembatas dan menyebabkan persaingan adalah air, nutrisi, cahaya, dan ruang Contohnya adalah persaingan antara belalang dengan ulat, kambing dengan kelind, lebah lokal dengan lebah Afrika, dan ikan mujair dengan ikan lele dumbo
 3. Predasi 
Predasi merupakan interaksi antara pemangsa dan mangsa. Pemangsa (prey) adalah hewan yang dimangsa atau dimakan. Di alam, predasi dapat menjaga keseimbangan alam karena dapat menekan populasi organisme tertentu, misalnya antara tikus dengan ular, kijang dengan harimau, dan zebra dengan singa. (predator) adalah hewan yang memangsa atau memakan, Mangsa
 4. Parasitisme 
Parasitisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis di mana mendapat keuntungan, sedangkan pihak lain mendapat kerugian. Pihak yang diuntungkan adalah parasit. Pihak yang dirugikan adalah inang, yaitu organisme yang ditinggali parasit. Contohnya adalah benalu dan tali putri yang hidup sebagai parasit pada ranting pohon, serta berbagai jenis cacing dan bakteri yang hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia. 
5. Mutualisme 
Interaksi ini saling menguntungkan kedua belah pihak. Pasangan organisme ini disebut inang dan simbion. Misalnya tanaman bunga dengan hewan penyerbuk, burung Jalak dengan kerbau, dan manusia dengan bakteri usus.
6. Komensalisme 
Interaksi ini hanya menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak lain tidak diuntungkan maupun dirugikan. Misalnya ikan remora dengan ikan hiu, ikan putzerlip dengan hewan karang, dan tumbuhan epifit dengan inangnya.

Thursday 21 January 2021

Materi IPA SMP - Jaringan, Organ, dan Sistem Organ Kelas VII SMP/MTS

A. Jaringan

Sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama biasanya disebut dengan jaringan. Pada umumnya jaringan yang terdapat pada hewan bertulang belakang dan manusia adalah sebagai berikut:

Jaringan epitelium yang tersusun dari sel-sel pipih yang melapisi berbagai rongga pada tubuh dan membentuk kulit yang membungkus tubuh. Salah satu fungsinya adalah untuk mengabsorpsi atau menyerap zat, misalnya epitelium di usus.Jaringan ikat atau konektif, dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu jaringan ikat penunjang untuk memberi perlindungan pada organ tubuh yang lemah, jaringan ikat penghubung untuk menghubungkan bagian-bagian tubuh, jaringan ikat berserat sebagai bantalan bagi organ tubuh dan tempat melintas pembuluh darah dan saraf, dan jaringan hematopeiotik sebagai sumber segala sel dalam darah.Jaringan otot dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu otot rangka untuk menggerakkan anggota tubuh, otot halus yang terdapat pada organ berongga, dan otot jantung terdapat di jantung.Jaringan saraf memiliki fungsi sebagai penghantar dan terdiri dari sel-sel saraf (neuron) yang berfungsi menghantarkan dan mengolah implus.

B. Organ


Organ adalah sekumpulan jaringan yang memiliki fungsi dan struktur yang sama. Organ menjalankan fungsinya dengan didukung oleh organ lainnya sehingga membentuk sistem organ. Semakin besar tingkatannya maka organ-organnya akan semakin lengkap.

Organ yang ada pada tumbuhan


Organ utama yang dimiliki tumbuhan adalah akar, batang, dan daun. Organ lainnya seperti bunga dan buah sebagai modifikasi dari salah satu organ utama.

Organ yang ada pada manusia dan hewan


Organ yang ada pada manusia lebih lengkap dibandingkan dengan organ yang ada pada hewan dan tumbuhan. Setiap organ tentunya memiliki fungsi masing-masing secara khusus, misalnya mata digunakan untuk melihat, lambung untuk mencerna makanan, dan hidung untuk mencium bau.

C. Sistem Organ


Sistem-sistem dalam organ saling bekerjasama untuk membentuk sebuah proses kehidupan dalam organisme. Beberapa sistem organ yang ada pada tumbuhan antara lain sistem pengangkut, sistem pelindung, sistem penyokong, dan lain sebagainya. Dimana sistem ini dihubungkan dengan akar, batang dan daun. Sedangkan sistem organ yang ada pada hewan dan manusia adalah sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem peredaran darah, sistem pengeluaran, dan juga sistem hormon. Sistem-sistem ini saling bekerjasama membentuk proses kehidupan organisme. Organisme terbentuk dari satuan terkecil yaitu sel sampai akhirnya membentuk organisme dengan urutan seperti di bawah ini:

SEL -> JARINGAN -> ORGAN -> SISTEM ORGAN -> ORGANISME

Monday 11 January 2021

Materi IPA SMP - Sel (Organisasi Kehidupan) Kelas VII SMP/MTS

 Coba perhatikan bangunan gedung atau rumah di sekitarmu! Kalau kamu cermati, bangunan gedung atau rumah biasanya terbuat dari susunan batu bata yang jumlahnya sangat banyak. Dapat dikatakan bahwa batu bata merupakan salah satu bagian penyusun dari sebuah bangunan. Bagaimana dengan tubuh makhluk hidup?

Sekarang perhatikan tubuhmu. Seperti halnya bangunan atau rumah, tubuh juga tersusun oleh bagian atau unit-unit kecil yang amat banyak dan tidak dapat diamati tanpa menggunakan alat bantu. Bagian tersebut dinamakan sel.

Sel merupakan satuan (unit) kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Satuan terkecil itu meliputi satuan struktural dan fungsional. Makhluk hidup yang tersusun oleh satu sel disebut makhluk hidup uniseluler. Yang termasuk makhluk hidup bersel satu antara lain bakteri, Amoeba, Paramecium, Euglena, dan ganggang hijau-biru.

Berdasarkan ada tidaknya membran inti, sel dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti, contohnya sel bakteri dan alga biru. Eukariotik yaitu sel yang memiliki membran pelindung material inti.

Makhluk hidup yang tersusun oleh sejumlah sel yang menggabung bersama disebut makhluk hidup multiseluler di mana segala fungsi kegiatannya dilakukan oleh sel-sel khusus.

Umumnya sel berukuran sangat kecil, untuk melihatnya perlu bantuan mikroskop. Namun ada beberapa sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang misalnya sel telur burung.

Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 (abad 19). Hooke menyebut ”sel” untuk menggambarkan struktur seperti kotak sarang lebah atau sel-sel sebuah penjara dari pengamatan pada gabus. Gambar tersebut berasal dari pengamatan dengan mikroskop dua lensa.

Pada abad XIX, Theodor Schwann dan Mathias Jacob Schleiden (ahli fisiologi Jerman) menyatakan bahwa makhluk hidup dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks hampir sepenuhnya tersusun dari sel. Sel tersebut berperan penting dalam semua kegiatan hidup. 

Di dalam sel terdapat tiga bagian utama yaitu:

a . Membran sel atau selaput sel  Merupakan selaput yang membungkus seluruh isi sel. Berfungsi untuk melakukan pertukaran zat dalam sel. Zat itu antara lain oksigen, zat makanan dan sisa metabolisme. Dinding sel hanya terdapat pada tumbuhan tersusun atas selulosa.

b . Inti Sel atau nukleus  Merupakan bagian terpenting yang mengatur seluruh kegiatan sel. Biasanya bentuk inti sel bulat dan di dalamnya terdapat kromosom yang merupakan benang-benang pembawa sifat keturunan.

c . S i t o p l a s m a  Merupakan cairan yang mengisi seluruh bagian sel. Di dalam sitoplasma terlarut zat makanan dan zat-zat lainnya. Selain itu terdapat benda–benda khusus yang disebut dengan organel sel dan rongga sel (vakuola).

Di dalam organel sel tersebut terdapat antara lain:

1. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein atau pembentukan protein. 

2. Mitokondria berfungsi untuk melakukan respirasi sel atau pernafasan sel untuk mendapatkan energi.

3. Badan Golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran.

4. Retikulum endosplasma berfungsi sebagai sekresi protein dan lemak.

5. Vakuola merupakan rongga sel. Pada vakuola terdiri dari dua macam, yaitu: vakuola berdenyut berfungsi untuk pengeluaran dan vakuola makanan berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan. 

6. Kloroplas adalah zat warna hijau daun.


Setelah membaca dan memahami materi di atas, silakan absen di bawah ini
ABSEN DISINI KLIK DISINI
ABSEN DISINI KLIK DISINI
ABSEN DISINI KLIK DISINI


Thursday 7 January 2021

Contoh Laporan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan)

 I.       PENDAHULUAN

 

1.1    Latar Belakang dilaksanakan PPL

Pendidikan adalah investasi masa depan yang sangat bernilai, oleh sebab itu komitmen pemerintah dan masyarakat dalam menyiapkan pendidikan bagi generasi masa depan harus dimulai dan disiapkan dengan sungguh-sungguh. Untuk itu proses penyemaian generasi masa depan ini harus dibarengi dengan penyiapan guru dan dosen yang profesional melalui suatu sistem pendidikan yang bermutu dan akuntabel.

 

Komitmen pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah amanah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 seperti yang tertulis pada alinea keempat yang menyatakan bahwa “..... Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umurn, mencerdaskan kehidupan bangsa,..... " Selain itu, dalam Pasal 31 ayat (3) UUD 1945 yang telah diamandemen, dinyatakan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 20 ayat 2 menyatakan bahwa, perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Ketiga aspek dalam tridharma perguruan tinggi tersebut dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan perguruan tinggi dapat menjadi insan yang beriman dan bertakwa, berilmu pengetahuan dan kompeten dalam bidangnya, mampu melakukan penelitian dan bersedia mengabdikan diri demi keselamatan umat manusia, mempraktekan ilmu dan menerapkannya.

 

Amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8 menyebutkan bahwa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

 

Sejalan dengan di atas, Universitas Lampung (Unila) telah menetapkan visi yang dirumuskan dalam rencana pembangunan jangka panjang, yaitu menjadi perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Untuk jangka menengah target yang ingin dicapai adalah terwujudnya kualitas pelayanan tridharma perguruan tinggi yang amanah untuk menghasilkan lulusan berkarakter dan berdaya saing. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai bagian integral Universitas Lampung, merurnuskan visi untuk mendukung dan mempercepat pencapaian visi Unila. Mengingat dinamika perkembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia, maka FKIP Unila menetapkan visi, yaitu “menjadi LPTK Inspiratif, Progresif yang Profesional dan Bermartabat". Visi ini dilandasi dengan Standar Nasional Pendidikan Indonesia yang menetapkan kompetensi lulusan LPTK meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

 

Keempat kompetensi lulusan LPTK tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh. Kualitas lulusan LPTK akan terukur dari penguasaan keempat kompetensi secara komprehensif dan integral. Kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik merupakan core dari sosok guru yang profesional. Kompetensi kepribadian merupakan pondasi dari kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik. Sinerjisitas ketiga kompetensi tersebut akan memperkuat kompetensi sosial lulusan LPTK. Pada tataran implementasi mahasiswa FKIP Unila, dalam memantapkan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik selain dibekali melalui seperangkat kurikulum, juga diperkuat melalui pengalaman nyata di sekolah dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

 

Melalui pengembangan pada pelaksanaan program PPL di LPTK FKIP Unila, diharapkan dapat meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi dan pendidikan guru, dengan harapan kelak pada gilirannya dapat menghasilkan guru atau lulusan calon guru yang profesional beradab, berilmu, adaptif, kreatif, inovatif, dan kompetitif serta berkontribusi terhadap kesejahteraan bangsa Indonesia.

 

1.2 Tujuan PPL FKIP Unila

Praktik pengalaman lapangan mencakup kegiatan praktik pembelajaran dan non pembelajaran. Tujuan utama kegiatan praktik pembelajaran dan non pembelajaran di sekolah adalah agar mahasiswa memiliki pengalaman nyata dan kontekstual dalam menerapkan seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi penguasaan materi bidang studi secara utuh, yang bermuara pada pemebentukan calon guru atau tenaga kependidikan yang profesiona;l dan berkarekter.

 

Adapun tujuan khusus praktik pengalaman lapangan adalah sebagai berikut:

a.       Membentuk dan menetepkan kemampuan profesional guru secara utuh

b.      Mendemonstrasikan kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran

c.       Melakukan perbaikan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan potensi mahasiswa

d.      Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas dan mengatasinya secara individu maupun kelompok

e.       Menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari suatu permasalahan pembelajaran

f.        Menilai capaian pembelajaran mahasiswa dengan menggunakan instrumen yang dapat mengukur kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher order thingking skills)

g.      Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik, kondisi psikologi dan sosial masyarakat di lapangan

h.      Mendalami karakteristik mahasiswa dalam rangka meningkatkan motivasi belajar

i.        Mengembangkan aspek kepribadian dan sosial di lingkungan sekolah dan masyarakat

j.        Memanfaatkan berbagai program kegiatan untuk para penelitian dan penelitian, terutama dalam rangka penyusunan skripsi atau tugas akhir

k.      Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan pendidikan di sekolah dan di masyarakat

l.        Menerapkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni secara teamwork dan interdispliner melalui kegiatan pendidikan, pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat.

m.    Menanamkan nilai-nilai patriotisme, harmonisme serta entreuprenership kepada masyarakat

 

Tujuan khusus kegiatan praktik non pembelajaran disekolah adalah mendalami, berpartisipasi atau mempraktikan kegiatan-kegiatan non pembelajaran yang meliputi, administrasi sekolah, kultur sekolah, ekstrakulikuler (kepramukaan, UKS, majalah dinding, dan lain-lain), rapat-rapat sekolah, layanan bimbingan dan konseling bagi mahasiswa.

 

1.3 Sasaran PPL

Program Praktik Pengalaman (PPL) Terintegrasi FKIP Universitas Lampung akan diarahkan kepada 4 (Empat) sasaran utama sebagai berikut:

1)    Mahasiswa

Melalui program PPL Terintegrasi semakin memperkuat kompetensi lulusan LPTK agar menjadi guru profesional dan berkarakter. Kegiatan PPL disekolah ditujukan agar mahasisiwa menguasai ketrampilan merencanakan, melaksanakan, menilai dan mengevaluasi proses pembelajaran, baik secara teoritis maupun praktis. Kegiatan PPL ditujukan agar mahasiswa menemukan secara nyata dinamika masyarakat umumnya dan dunia pendidikan khususnya. Di samping itu, melalui kegiatan PPL mahasiswa dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan nasional.

 

2)    Masyarakat

Dilihat dari unsur masyarakat, melalui PPL Terintegrasi akan tercipta masyarakat yang sadar pendidikan dan memiliki literasi yang memadai. Sadar pendidikan dapat dilihat dari kepedulian, keikutsertaan dalam pembangunan dan pengembangan pendidikan, sebagai perwujudan masyarakat belajar (learning society), sedangkan kecukupan literasi dapat dilihat  pada adaptabilitas masyarakat terhadap dinamika perkembangan sains, teknologi dan seni.

                         

3)   Pemerintah Daerah

Dari unsur pemerintahan daerah, melalui PPL akan teridentifikasi masalah-masalah pendidikan di daerah dan ditemukannya solusi alternatif terhadap masalah tersebut. Sasaran yang akan dicapai adalah teridentifikasinya pemikiran, gagasan dalam bentuk program pembangunan dalam bidang pendidikan yang dapat diimplementasikan di daerah.

 

       4)  Sekolah

            Sekolah merupakan tempat yang strategis untuk melakukan agen perubahan. Sekolah yang berkualitas harus mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Disamping itu,kebijakan strategi di bidang pendidikan perlu di implementasikan pada semua jenjang pendidikan baik jenjang pendidikan dasar mau pun menengah. PPL merupakan salah satu wahana untuk membantu percepatan perubahan tersebut sehingga sekolah-sekolah di daerah tidak termajinalkan.

 

1.4    Ruang Lingkup Kegiatan PPL

Tema pokok PPL FKIP Universitas Lampung adalah ”Mewujudkan Guru Profesional Berkarakter melalui Implementasi Nilai-nilai Kependidikan di Masyarakat dan Sekolah”. Adapun implementasi nilai-nilai kependidikan di sekolah dirumuskan di dalam Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Secara garis besar kegiatan PPL di sekolah ditujukan untuk memperkuat kompetensi lulusan LPTK yaitu kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

 

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PPL

Kegiatan PPL ini dilaksanakan di SMAN 1 Cukuh Balak  yang berlokasi di Cukuh Balak  Kec. Cukuh Balak, Kab Tanggamus. Waktu pelaksanaan selama 45 hari, dari tanggal 16 Juli 2018 sampai 18 Agustus 2018.


II.                PELAKSANAAN PPL FKIP UNILA

 

2.1    Tahap Observasi

Tahap observasi dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2018. Tahap ini dilakukan agar praktikan mengetahui kondisi sekolah yang terdiri dari kondisi guru, siswa, sarana dan prasarana yang dapat membantu proses kegiatan mengajar. SMA Negeri 1 Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang dipercaya oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung untuk menjadi tempat pelaksanaan PPL tahun pelajaran 2018/2019 semester ganjil. Sebanyak 10 orang mahasiswa yang terdiri dari berbagai program studi Strata 1 (S1) FKIP Universitas Lampung melaksanakan kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Cukuh Balak.

 

Pada pelaksanaan tahap observasi, praktikan harus mengenal lingkungan sekolah berikut elemen-elemennya. Akan tetapi, saat praktikan mengadakan observasi, sekolah dalam keadaan class meeting, sehingga belum dapat berinteraksi maksimal dengan siswa maupun sebagian besar guru dan staf TU yang ada di sekolah.

 

Pada saat melakukan observasi, mahasiswa PPL melakukan kegiatan pengumpulan data mengenai kondisi sekolah, administrasi serta lingkungan sekolah. Berikut ini uraian tentang observasi praktikan di SMAN 1 Cukuh Balak :

2.1.1        Profil SMA Negeri 1 Cukuh Balak

SMA Negeri 1 Cukuh Balak terletak di Jalan Raya Kecamatan Cukuhbalak Kabupaten Lampung Barat. SMA Negeri 1 Cukuh Balak ini merupakan satu-satunya SMA negeri yang ada di Kecamatan Cukuh Balak.

 

Keberadaannya di Areal perkebunan dan bukit-bukit yang mengelilingi menciptakan suasana segar, sejuk, yang mendukung suasana belajar mengajar yang kondusif karena terhindar dari hiruk pikuk keramaian warga dan lalu lintas.

 

SMA Negeri 1 Cukuh Balak berdiri sejak tahun 2000. Sekolah SMAN 1 Cukuh Balak merupakan SMA negeri satu-satunya yang ada di kecamatan Cukuh Balak. Selain itu, tujuan didirikannya sekolah ini agar memudahkan anak-anak untuk mendapat pendidikan yang jaraknya lebih dekat. Hal ini juga sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak bangsa di negeri ini.

 

Dibina oleh 34 orang guru yang terdiri dari guru mata pelajaran dan staf sekolah. Sekolah ini memiliki guru yang berkualifikasi 1 orang berstatus PNS berpendidikan Magister (S2), 7 orang berstatus PNS berpendidikan Sarjana (S1), 2 orang guru berstatus PNS non-Sarjana, 24 orang guru berpendidikan S1. Dalam penyelenggaraan Administrasi sekolah, SMA ini dibantu oleh 6 tenaga Administrasi termasuk untuk menjaga kebersihan dan keamanan sekolah ditangani oleh tenaga yang berpendidikan SMA.

 

VISI

Berprestasi dalam menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dilandasi Iman dan Taqwa.

 

MISI

Berdasarkan visi diatas, maka misi SMA Negeri 1 Cukuh  Balak adalah :

1.      Meningkatkan kualitas kelulusan.

2.      Menciptakan lingkungan sekolah yang memperhatikan nilai-nilai karakter Bangsa sesuai dengan perkembangan IPTEK.

3.      Melaksanakan kewajiban sesuai dengan tupoksi serta menumbuhkan semangat etos kerja yang baik dan disiplin.

4.      Berdedikasi tinggi untuk kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan yang serasi nyaman dan seimbang.

5.      Mengembangkan manajemen berbasis sekolah dan keunggulan lokal serta menjalin kerjasama dengan stake holder, masyarakat dan dunia usaha.

6.      Meningkatkan sumber daya manusia yang berwawasan lingkungan.

7.      Meningkatkan prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.

 

2.1.2        Situasi dan Kondisi Sekolah

A.IdentitasSekolah

1.      Nama Sekolah                         : SMA NEGERI 1 CUKUH BALAK

2.      NPSN/NSS                             : 10805044 / 301120616026

3.      Jenjang Pendidikan                 : SMA

4.      Status Sekolah                         : Negeri

 

B.     Lokasi Sekolah

1. Alamat

Ø  Jalan                                     : Jl. Pendidikan

Ø  Kecamatan                           : Cukuhbalak

Ø  Kab/Kota                             : Tanggamus

Ø  Provinsi                                : Lampung

Ø  Kode Pos                              : 35383

Ø  Lintang/Bujur                       : -5.6392000/104.9029000

 

C.     Data Pelengkap Sekolah

1.      Kebutuhan Khusus  :-

2.      SK Pendirian Sekolah         : B.175/41/12/2010

3.      Tanggal Sk Pendirian          : 2010-05-07

4.      Status Kepemilikan              : Milik Negara

5.      Tgl SK Akreditasi               : 2017-11-11

6.      No. Rekening BOS             : 0274738863

7.      Nama Bank                          : BNI

8.      Cabang/KCP Unit               : Tanjung Karang

9.      Rekening Atas Nama          : SMAN 1 CUKUH BALAK

10.  MBS                                    : -

11.  Luas Tanah Milik                : 16473 m2

12.  Luas Tanah Bukan Milik     : 0 m2

 

 

D.    Kontak Sekolah

1.      No Telepon                          : 085313248009

2.      No Fax                                 :

3.      E-mail                                  : sman1_cukuhbalak@yahoo.com

 

E.     Data Periodik

1.      Kategori wilayah               : Wilayah Terpencil

2.      Daya Listrik                      : 13000

3.      Akses Internet Utama       : Telkomsel Flash

4.      Akses Internet Alternatif  :Tidak Ada

5.      Akreditasi                          : B

6.      Waktu Penyelenggaraan    : Pagi

7.      Sumber Listrik                  : PLN

8.      Sertifikasi ISO                  : Proses Sertifikasi

 

F.      Data Siswa

No

Nama Rombel

 

Jumlah Siswa

L

P

Jumlah

1

X MIA

Kelas 10

23

22

45

2

X IIS 1

Kelas 10

22

23

45

3

X IIS 2

Kelas 10

23

22

45

4

X IIS 3

Kelas 10

23

22

45

5

XI MIA 1

Kelas 11

10

30

40

6

XI MIA 2

Kelas 11

21

12

33

7

XI IIS 1

Kelas 11

20

14

34

8

XI IIS 2

Kelas 11

23

15

38

9

XII IPA

Kelas 12

8

32

40

10

XII IPS 1

Kelas 12

20

13

33

11

XII IPS 2

Kelas 12

20

13

33

12

XII IPS 3

Kelas 12

23

10

33

Total

236

228

464

Tabel 1. Jumlah Rombel dan Jumlah siswa

SISWA MENURUT USIA

Usia

L

P

Total

< 15 TAHUN

8

9

17

15 - 20 TAHUN

228

219

447

> 20 TAHUN

0

0

0

Total

236

228

464

Tabel 1Jumlah siswa menurut usia

SISWA MENURUT AGAMA

Agama

L

P

Total

Islam

236

228

464

Kristen

0

0

0

Katholik

0

0

0

Hindu

0

0

0

Budha

0

0

0

Konghucu

0

0

0

Lainnya

0

0

0

Total

236

228

464

Tabel 3. Jumlah siswa menurut agama

 

Sumber : Dokumentasi Tata Usaha SMAN 1 Cukuhbalak Tahun 2018/2019

 

G.     Data Guru

No.

Jabatan

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah

1

Kepala Sekolah

1

-

1

2

Wakil Kepala Sekolah

-

2

2

3

Guru PNS

4

6

10

4

Guru Non PNS

9

9

18

5

Staf TU

2

5

7

6

Penjaga Sekolah

1

-

1

Jumlah

17

22

39

Tabel 4 Data guru

Sumber : Dokumentasi Tata Usaha SMAN 1 Cukuhbalak Tahun 2018/2019

 

H.    Daftar Nama-Nama Guru

No

Nama

NIP

NUPTK

Jabatan

1

Drs. KHAIRIL YUSRI, M.M

19640528 199103 1 003

2860 7426 4320 0020

Kepala Sekolah/ Guru Pkn

2

Rini Budiastuti, S.Pd

19710716 200501 2 005

7048 7496 5130 0073

Guru Bahasa Indonesia

3

Apridayani, S.Pd

19810421 200801 2 014

9753 7596 6030 0042

Waka Kurikulum /Guru Biologi

4

Solihul Anwar, S.Pd

19790830 200902 1 002

9162 7576 5920 0003

Guru Sejarah

5

Silahana, S.Pd

19810917 201406 2 002

4249 7596 5930 0003

Guru B. Inggris

6

M. Ruzabari, S.Ag

19750308 201406 1 001

1640 7536 5312 0002

Guru Agama Islam

7

Ike Ikawati, S.Pd

19791125 201406 2 002

3457 7576 5930 0001

Guru Ekonomi

8

Ahmad Kholili

19670512 201406 1 001

5451 7456 5020 0003

Guru SBK

9

Samsiar

19611225 201406 2 001

3557 7396 4120 0043

Staf TU

10

Yarisuni, S.Pd

 

1336 7436 4420 0033

Pkn

11

Sustarina, S.Pd

 

6847 7546 5630 0072

Guru B Lampung/Pkn

12

Muflihah, S.Pd

 

9648 7576 58300012

Guru Bahasa Indonesia

13

Andesta Mandasari, S.Pd

 

Sedang Dalam Proses

Guru Sejarah

14

Thoriq Iqbal, S.Pd

 

7844 7636 6420 0022

Guru Bahasa Indonesia

15

Budiastuti, S.Pd

 

1080 4910 64001

Guru B Indonesia, Sosiologi

16

Benta Nadia Sari, S.Pd

 

-

Guru Ekonomi

17

Evaronica  M  P, S.Pd

 

-

Guru Fisika

18

Marfiana Safitri, S.Pd

 

-

Guru Fisika

19

Nita Amalia, S.Kom

 

-

Guru Geografi

20

Maulaya, S.Pd

 

5956 7666 6720 0012

Guru  B Inggris dan Sosiologi

21

Mualla, S.Pd I

 

-

Guru PAI

22

Halimah, S.Hi

 

2244 7636 6430 0053

Guru Sejarah dan B. Arab

23

Kurniyati, S.Pd

 

7748 7636 6430 0022

Guru SBK

24

Puspa Yeni

 

-

Penjaga perpus

25

Hadi Mubarok

 

8059 7666 6811 0013

Guru Sosiologi dan Geografi

26

Saifuddin

 

8852 7456 4711 0062

Guru KWU

27

Nazirin

 

2444 7516 5330 0093

Guru PJOK

28

Abdul Amin, S.Pd

 

 

Guru Matematika

29

Mega Azna Wahyuni, S.Pd

 

 

Guru Bahasa Indonesia dan Geografi

30

Sri Astuti, S.Pd

 

 

Guru Matematika

31

Baidowi, S.Pd

 

 

Guru Pkn

32

Heni Susila, S.Pd

 

 

Guru BK

33

Nurjuwita

 

3437 7576 5930 0063

 

34

Asmaida

 

-

 

35

Amir Saifuddin

 

-

Penjaga sekolah

36

Ubaddillah

 

-

 Satpam

Tabel 5 Data nama-nama guru SMAN 1 Cukuh balak

Sumber : Dokumentasi Tata Usaha SMAN 1 Cukuhbalak Tahun 2018/2019

 

I.         Sarana dan Prasarana yang ada/dimililiki SMA Negeri 1 Cukuh Balak:

1)      Ruang Belajar                      :  12 Ruang

2)      Ruang Guru                         :   1 Ruang

3)      Ruang TU                            :   1 Ruang

4)      Ruang Kepala Sekolah        :   1 Ruang

5)      Ruangan BK                        :   1 Ruang

6)      Ruang kantor                       :   1 Ruang

7)      Laboratorium                       :   6 Ruang

8)      WC Guru                             :   3 Ruang

9)      Perpustakaan                       :   1 Ruang

10)  WC Siswa                            :   1 Ruang

11)   Lapangan                            :   2

12)  MESS Guru                         :   1

 

2.2  Tahap Praktik Mengajar Terbimbing

Pada tahap ini, praktikan menyusun perangkat pembelajaran yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran selama mengajar di SMA N 1 Cukuh Balak. Praktikan mulai memberi pelajaran dengan menggunakan keterampilan mengajar dan sesuai dengan Rencana Pembelajaran yang telah disusun. Praktikan dibimbing dan dipantau oleh guru pamong pada masing-masing bidang studi baik dalam penyusunan kurikulum, di kelas maupun di luar kelas.

 

2.3    Tahap Praktik Mengajar Mandiri

Tahap latihan mengajar mandiri masa praktikan melaksanakan latihan belajar mengajar secara mandiri (individual). Praktikan mulai mengajar di kelas tanpa dibimbing dan dipantau oleh guru pamong dan dianggap dapat dilepas/mengajar di kelas tanpa bimbingan lagi. Meskipun sudah mandiri namun dalam kegiatan belajar mengajar tetap di kontrol oleh pamong. Pada Tahap ini praktikan mengajar mata pelajaran Kimia untuk kelas XI MIA. yang terdiri dari XI MIA 1 dan XI MIA 2. Hal-hal yang harus dikuasai oleh praktikan dalam tahapan latihan mengajar mandiri adalah :

-    Keterampilan membuka dan mengakhiri pelajaran, hal ini penting sebab akan berpengaruh terhadap siswa. Kegiatan ini dimaksud agar menciptakan suasana yang kondusif di dalam pelajaran.

 

-    Keterampilan menjelaskan, Dalam menjelaskan materi pelajaran. Praktikan memberi penjelasan secara lisan karena melalui penjelasan secara lisan praktikan dapat membimbing siswa untuk memahami dan membantu menyelesaikan masalah, serta membantu proses penalaran siswa.

 

-    Keterampilan bertanya, Dalam hal ini juga praktikan harus dapat menguasainya. Sebelum memberikn pertanyaan terlebih dahulu siswa diberikan acuan. Keterampilan ini dibagi menjadi dua yaitu keterampilan tingkat dasar dan lanjut. Bertanya tingkat dasar merupakan suatu keterampilan mengajukan pertanyaan dengan tingkat kesulitannya rendah sehingga semua siswa dapat menjawab pertanyaan dengan mudah. Setelah siswa dirasa mulai aktif menjawab pertanyaan, praktikan mengajukan pertanyaan lanjutan yakni dengan taraf kesulitan yang lebih tinggi. Kemudian siswa diberi waktu untuk berfikir, selanjutnya mempersilahkan siswa untuk menjawab tanpa menunjuk atau menyebutkan nama siswa.

 

-    Keterampilan memberi penguatan, memberikan penguatan sangat diperlukan untuk memotivasi siswa agar lebih giat lagi dalam belajar dan memperkuat pemahaman atas materi yang telah disampaikan. Penguatan juga diberikan kepada siswa-siswa yang memiliki pemahaman rendah. Siswa tersebut diberi perlakuan istimewa seperti jam tambahan ataupun konsultasi di luar kelas.

 

-    Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan ini diperlukan ketika metode yang digunakan adalah diskusi.

 

-    Keteampilan mengelola pembelajaran, pengelolaan ini meiputi pengelolaan kelas dan materi pelajaran dari itu praktikan harus dapat menguasainya.

 

2.4 Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakulikuler

Selain mengajar praktikan juga mengikuti kegiatan di luar jam pelajaran, seperti mengikuti kegiatan pada 17 Agustus dan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Cukuh Balak. Adapun Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Cukuh Balak antara lain:

a.         Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

b.         Pramuka

c.         Olahraga

d.         PASKIBRA

 

Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, mahasiswa PPL ikut bergabung dalam beberapa kegiatan, antara lain kegiatan OSIS, Pramuka, dan Paskibraka. Pada kegiatan OSIS, mahasiswa PPL membantu menyiapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), membantu segala sesuatu yang dibutuhkan dalam mempersiapkan 17-an di SMA Negeri 1 Cukuh Balak tahun pelajaran 2018/2019. Selain itu, mahasiswa PPL juga membantu ekstrakulikular pramuka dalam menyiapkan penyelenggaraan peringatan Hari Pramuka.


III.             HAMBATAN DAN PENANGGULANGAN

 

3.1    Hambatan-Hambatan

Dalam pelaksanaan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Cukuh Balak tidak ada hambatan khusus yang memberatkan praktikan, namun ada beberapa hambatan yang bersifat umum yang praktikan temui di lapangan yaitu :

1.      Kurangnya motovasi dan semangat siswa untuk belajar namun bisa diatasi dengan pemberian motivasi setiap akan melakukan pembelajaran

2.      Kurangnya kesediaan sumber belajar untuk siswa, siswa hanya mendapat sumber belajar dari guru.

3.      Pada awal mengajar mandiri paktikan kurang dapat mengendalikan kelas. Ini disebabkan selain kondisi psikologis siswa SMA kelas XI. Tetapi hambatan ini dapat diatasi dengan memahami karakteristik siswa dan pendekatan persuasif.

a.      Hambatan Teknis

1.         Fasilitas yang dimiliki sekolah belum memadai, hal ini ditandai belum adanya buku siswa.

2.         Adanya beberapa siswa yang kurang mampu dalam kegiatan pembelajaran sehingga nilainya di bawah rata-rata dan harus mengikuti remedial yang sedikit menghambat kegiatan pembelajaran.

 

b.      Hambatan Non Teknis

Adapun hambatan-hambatan non-teknis yang didapati adalah sebagai berikut :

1.      Ketidaksiapan siswa dalam menerima pelajaran, hal ini ditunjukan bahwa tidak adanya siswa yang belajar materi terlebih dahulu di rumah atau membaca kembali pelajaran yang telah disampaikan.

2.      Ketidaksiapan siswa dalam menerima pelajaran yang akan disampaikan, kadangkala siswa kelihatannya menyimak dan memperhatikan, tetapi setelah diberikan latihan atau tugas nilainya masih rendah.

3.      Pada saat guru praktikan mengajar (menyampaikan materi), masih ada siswa yang menunjukan kurang berminat untuk mengikuti pelajaran.

 

3.2  Penanggulangannya

1.      Cara penanggulangan untuk hambatan teknis, yaitu:

a.    Guru PPL menyiapkan buku serta mengkemas dalam bentuk PPT

b.    Memberikan perhatian khusus, membimbing dan memotivasi siswa agar belajar lebih giat serta  terciptanya suasana belajar yang kondusif

c.    Melakukan pendekatan terhadap siswa yang bermasalah atau yang sering membuat keributan dan berusaha agar dapat mengelola kelas.

d.    Memotivasi siswa yang tidak mengerjakan tugas dan belajar dirumah.

e.    Memberikan tugas serta latihan yang harus dikerjakan dengan baik di kelas maupun di rumah

f.     Waktu yang tidak mencukupi dapat disiasati dengan mengadakan tambahan belajar bagi kelas yang tertinggal materi pembelajaran serta menyesuaikan dengan rencana pembelajaran

g.    Berkonsultasi dengan guru pamong mengenai pembelajaran di kelas.

 

2.        Cara penanggulangannya untuk hambatan non teknis, yaitu:

Melakukan pendekatan khusus dengan memberikan motivasi dan membimbing dalam mengikuti pelajaran serta memberikan pandangan tentang pentingnya... lihat Selengkapnya . . . . .

Download file lengkapnya disini

Download file lengkapnya disini