PENENTUAN DAYA HANTAR LISTRIK
LARUTAN ASAM DAN BASA
(Laporan Praktikum Kimia Dasar II)
Oleh
Zelda Amini
1513023006
LABORATORIUM PEMBELAJARAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
Percobaan : Tingkat Reaksi Kimis
Tanggal
Percobaan : Mei 2016
Tempat
Percobaan : Laboratorium
Pembelajaran Kimia
Nama : Zelda Amini
NPM : 1513023006
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Jurusan : Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program
Studi : Pendidikan Kimia
Kelompok
: 4 (Empat)
Bandar Lampung, Mei 2016
Mengetahui,
Asisten
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Larutan
garam dapur (natrium klorida) ketika diberikan arus listrik dapat menyebabkan
lampu menyala terang dan timbul gasa di sekitar elektroda. Larutan asam sulfat
dan natrium hidroksida juga menunjukkan hal yang sama. Larutan asam cuka dan
ammonium hidroksida ketika diberikan arus listrik, lampu tidak menyala tetapi
pada elektroda timbul gas. Sedangkan jika arus listrik diberikan pada larutan
gula dan larutan urea tidak mampu menyalakan lampu dan jga tidak timbul gas
pada elektroda. Perbedaannya terletak pada adanya nyala lamppu serta
terbentuknya gelembung di sekitar elektroda menunjukkan daya hantar listrik dan
tiap-tiap larutan berbeda-beda. Ada larutan yang dapat dengan baik
menghantarkan arus listrik, ada yang lemah, bahkan ada yang sama sekali tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
Setiap
larutan juga memiliki kemampuan/ kekuatan yang berbeda-beda dalam menghantarkan
arus listrik. Misalkan saja larutan asam dan basa, Untuk mengetahui hal ini
lebih lanjut maka dilakukanlah percobaan ini.
1.2 Tujuan
Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
agar mahsiswa dapat :
a.
Menjelaskan gejala-gejala penghantar
arus listrik dalam berbagai larutan
b.
Membedakan daya hantar listrk dan
berbagai larutan
c.
Mendeskripsikan larutan asam basa
menurut Arhennius
d.
Mengukur pH beberapa larutan asam dan
basa yang konsentrasinya sama dengan indikator universal dan menyimpulkan
hubungan antara besarnya harga pH dengan kekuatan asam/ basa.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Selain dari ikatannya, terdapat cara
lain untuk mengelompokkan senyawa yakni didasarkan pada daya hantar listrik.
Berdasarkan daya hantarnya, senyawa dibagi menjadi elektrolit dan non
elektrolit. elektrolit adalah zat yang dapat menghantarkan listrik atau zat
yang dapat menghantarkan listrik atau zat yang di dalamnya mengandung larutan
yang akan terdisosiasi atau akan terurai menjadi ion-ion yang menyebabkan
kemampuannya untuk menghantarkan arus listrik. Ditinjau dari kesetimbangan
perurainnya atau derajat disosiasinya, elektrolit dibagi menjadi dua yaitu
elektrolit kuat dan elektrolit lemah. elektrolit kuat yaitu zat yang di dalam
larutannya terdisosiasi sempurna atau sebagian besar menjadi ion-ion. Misalnya
garam alkali, asam kuat, dan basa kuat. Elektrolit lemah yaitu zat yang dalam
larutannya hanya sebagian kecil terdisosiasi menjadi ion-ion,misalnya
garam-garam, asam lemah, dan basa lemah (Supriyana, 2004).
Zat elektrolit dalam air akan terurai
menjai ion-ion, dan mereka akan bergerak kea rah elekrtroda yang muatannya
berlawanan (ion negatif akan bergerak kea rah elektroda positif (anoda) dan ion
positif akan bergerak ke elektroda negatif (katoda)). Pergerakan ion-ion ini
ekivalen dengan aliran elektron sepanjang kawat logam. Larutan yang mengandung
suatu elektrolit mampu menghantarkan arus listrik. Arus llistrik dapat dianggap
sebagai aliran elektron yang membawa aliran negatif melalui suatu pengantar.
Perpindahan muatan ini terjadi karena adanya perbedaan potensual antara dua
tempat tersebut. Arus listrik akan mengallir dari tempat yang potensialnya
tinggi ke tempat yang potensialnya rendah (Bird, 1987).
Senyawa yang termasuk elektrolit kuat
yaitu :
1.
Senyawa ion yang dalam keadaan padar
berupa polar
2.
Senyawa kovalen yang bereaksi sempurna
membentuk ion, misalnya HCl.
Zat yang termasuk elektrolit kuat adalah
asam (mineral/ asam klorida, asam sulfat, asam nitrat), basa, dan leburan atau
dalam larutan dalam air. Pada elektrolit kuat kebergantungan dan pada
konsentrasi tidak terlampau besar dan terjadi penyimpangan yang disebabkan oleh
antar aksi ion (Achmad, 1996).
Suatu pertemuan antar dua larutan
elektrolit memberikan suatu potensial terhadap sel. Misalnya, larutan pekat
asam klorida membentuk pertemuan dengan larutan encer. Kedua ion hidrogen dan
larutan yang encer. Ion hydrogen bergerak lebih cepat, maka larutan encernya
menjadi bermuatan positif karena adanya hidrogen berlebih. Larutan yang lebih
pekat ditinggalkan dengan kelebihan ion klorida dan dengan demikkian
mendapatkan muatan negatif. Pemisahan muatan yang nyata adalah sangat kecil,
tetapi beda potensial yang dihasilkan cukup berarti. Adapun faktor-faktor yang
memengaruhi kecepatan ion adalah adanya hidrasi, orientasi atmosfer pelarut,
berat, dan muatan ion, gaya tarik antar ion, temperature dan viskositas
(Alberty, 1992).
III. PROSEDUR
PERCOBAAN
3.1 Alat
dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan pada
percobaan adalah gelas kimia 100 ml, kabel, baterai 1,5 volt, dan tempatnya
elektroda karbon, lapu 2,5 volt, dan botol semprot kertas lakmus, dan gelas
ukur.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah
aquades, larutan HCl 1 M, larutan NaCl 1 M, Larutan CH3COOH 1M,
larutan gula, larutan CaCl2, larutan alcohol, larutan urea, dan
larutan amilum, air jeruk, air sabun, air belimbing, air asam jawa, asam
asetat/ cuka CH3COOH, larutan HCl, air aki, H2SO4,
air kapur Ca(OH)3, larutan amoniak, dan larutan NaOH.
3.2 Prosedur Percobaan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan
adalah :
1.
Penentuan daya hantar listrik larutan
A. Gejala-gejala
daya hantar listrik larutan
1. Menyediakan
masing-masing 25 ml larutan yang akan di uji daya hantar listriknya, dalam
gelas kimia 100 ml.
2. Menguji
masing-masing larutan dengan penguji elektrolit. Merangkai alat penguji
larutan. Mencelupkan kedua elketroda karbon ke dalam larutan yang akan diuji,
apabila larutan memperlihatkan lampu menyala terang, maka larutan uji disebut
larutan elektrolit. Sedangkan bila larutan memperlihatkan lampu tidak menyala
mak
Download File Download File Download File
a larutan uji disebut larutan non elektrolit. Seriap berganti larutan,
elektroda karbon dicuci dengan aquades dan dikeringkan dengan tisu atau serbet
yang bersih.
3. Mengisi
tabel pengamatan
B. Membedakan
daya hantar listrik larutan
1. Menyiapkan
25 ml masing-masig larutan :
a. Asam
: HCl 1M, H2SO4 1M, CH3COOH 1M
b. Basa
: NaOH 1M, Ca(OH)2 1M, dan larutan CaCO3 1M di dalam
gelas piala 50 ml
2. Menguji
masing-masing larutan dengan penguji elektrolit. Memperhatikan lampu, untuk
menguji daya hantar llarutan
3. Mengisi
tabel pengamatan
C. Asam-Basa
I. Asam-Basa
Arhennius
1. Menyediakan
12 tabung reaksi, memasukkan masing-masing 5 ml larutan yang akan diuji ke
dalam tabung reaksi. Kemudian, member label nomor pada masing-masing tabung
2. Mengambil
tabung reaksi , mencelupkan sepotong kertas lakmus merah, lalu mengamati yang
terjadi . Kemudian mencelupkan kembali sepotong lakmus biru
3. Mengulangi
langkah 2 untuk tabung 2 sampai 12, mencatat seluruh pengamatan pada tabel
II. Kekuatan
Asam-basa
1. Menyediakan
12 tabung reaksi, memasukkan masing-masing 5 ml larutan yang akan diuji ke
dalam tabung reaksi. Kemudian member label nomor pada masing-masing tabung
2. Mengambil
tabung reaksi 1, mencelupkan satu reaksi pita indikator universal, lalu mengamati
apa yang terjadi
3. Mengilangi
langkah 2 untuk gelas kimia 2 sampai 13. Mencatat pH masing-masing larutan dan
mengisi tabel pengamatan.
IV.PEMBAHASAN
Berdasarkan
dapat atau tidaknya suatu larutan menghantarkan arus listrik, larutan dibagi
menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan
elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik. Lalu dilihat dari daya hantar listriknya
larutan elektrolit terbagi menjadi larutan elektrolit kuat dan larutan
elektrolit lemah. Pada percob
Download File Download File Download File
aan ini yang termasuk larutan elektrolit kuat
adalah HCl, NaCl, H2SO4, dan yang termasuk larutan
elektrolit elektrolit lemah adalah air asam jawa, air jeruk nipis, air
belimbing, air sabung, dan NH4OH. Sedangkan yang termasuk non
elektrolit adalah aquades. Larutan non elektrolit itu sendiri adalah larutan
yang tidak mampu menghantarkan arus listrik.
Asam dan basa
adalah dua golongan zat kimia yang sangat penting. Menurut Arhennius, suatu
senyawa tergolong asam apabila dapat menghasilkan ion H+ sedangkan
basa apabila dapat menghasilkan ion OH-. Pada percobaan ini yang
termasuk asam adalah air jeruk nipis, air bellimbing, air asam jawa, air cuka
CH3COOH, larutan HCl, air aki, H2SO4, dan air
sabun. Sedangkan yang tergolong basa adalah larutan NaOH dan NH4OH.
Sedangkan aquades tergolong netral.
Pada larutan
elektrolit menyebaban terbentuknya gelembung pada elektroda. Hal ini disebabkan
karena senyawa dari zat terlarut itu akan terurai menjadi ion-ion yang bergerak
bebas sehingga menghasilkan gelembung-gelembung di sekitar elektroda.
Pada percobaan
mengenai asam-basa Arhennius, digunakan kertas lakmus sebagai salah satu
alatnya. Fungsi kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru
ini adalah untuk menguji larutan apakah bersifat asam ataukah basa. Ditandai
dengan perubahan warna pada kertas lakmus tersebut. Warna merah menandakan asam
dan warna biru menandakan basa.
Elektrolisis
adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis,
reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui lautan
elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia
(reaksi redoks). Tiga ciri utama dari elektrolisis adalah adanya larutan
elektrolit yang mengandung ion bebas, ion-ion ini dapat memberikan atau
menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan. ciri
selanjutnya adalah adanya suber arus listrik dari luar, seperti baterai yang
mengalirkan arus listrik searah (DC), dan adanya dua elektroda dalam sel
elektrolisis. elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar
disebut katoda, sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber
arus listrik disebut anoda. Pada percobaan gejala-gejala daya hantar listrik larutan,
aliran listrik terjadi yaitu mula-mula aliran listrik dari kutub positif
(anoda) mengalir ke kutib negatif (katoda). Di anoda, kation akan direduksi
sehingga elektron menuju ke katida kemudian di katoda, anion akan mengalami
oksidasi.
V.KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari percobaan ini adalah :
1.
Pada percobaan yang termsuk larutan
elektrolit kuat adalah HCl, NaCl, H2SO4, dan yang
termasuk larutan elektrolit elektrolit lemah adalah air asam jawa, air jeruk
nipis, air belimbing, air sabung, dan NH4OH. Sedangkan yang termasuk
non elektrolit adalah aquades.
2.
Pada percobaan yang termasuk asam adalah
air jeruk nipis, air bellimbing, air asam jawa, air cuka CH3COOH,
larutan HCl, air aki, H2SO4, dan air sabun. Sedangkan
yang tergolong basa adalah larutan NaOH dan NH4OH. Sedangkan aquades
tergolong netral.
3.
Terbentuknya gelembung pada elktroda
disebabkan oleh senyawa zat terlarut yang terurai menjadi ion-ion yang bergerak
bebas
4.
Kertas lakmus berfungsi untuk menguji
larutan apakah bersifat asam atau basa
5.
Aliran listrik terjadi mula-mula dari
kutib positif (anoda) ke kutub negatif (katoda)
6.
Dari percobaan, HCl termasuk asam kuat,
CH3COOH termasuk asam lemah, NaOH termasuk basa kuat, dan NH4OH
termasuk basa lemah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hiskia. 1996. Kimia Larutan. Bandung : PT. Citra
Aditya Bakti
Alberty, Robert. 1992. Kimia Fisika Edisi 5 Jilid 1. Jakarta :
Erlangga
Bird, Tony. 1987. Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Supriyana. 2004. Kimia
untuk Universitas Jilid II. Jakarta : Erlangga
Jangan lupa berkunjung ke https://www.niagaweb.co.id/download?utm_source=niagahoster&utm_medium=thankyou
ReplyDelete